welcome

selamat datang in my ROOM...........

Mengenai Saya

Foto saya
ass'ww.... haluw2.....para manusia yang ca'em2.... hehe.... aq adalah sesosok manusi seperti kalian... tidak ada perbedaan diantara qt.... so be my friendZ....!:) sekarang komunitasQ di surabaya-kediri,,,, biaya murah kok,,,cuman 5rb rupiah klo naek kereta.... hehehehe.....

Selasa, 18 Desember 2007

Robot Lawyer

robot lawyer?
Tahun 2006, Law Firm Akan Bersaing Dengan Robot

Dalam waktu yang tidak lama lagi, robot akan mampu memberikan pendapat hukum di Afrika Selatan.

Demikian salah satu dari beberapa pengumuman futuristik yang disampaikan oleh Buys Inc sebagaimana dikutip dari situsnya, dalam sebuah acara pertemuan di Johannesburg, akhir Oktober 2005 lalu. Buys Inc. merupakan sebuah law firm yang beroperasi secara online yang didirikan oleh Reinhardt Buys.

Saat ini, robot-robot yang masing-masing diberi nama Stacy, Dave, dan Nathan tengah dikembangkan serta diberi pelatihan. Kalau tidak ada aral melintang, ketiga robot tersebut akan resmi diluncurkan pada awal 2006.

“Robot hukum sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru. Model pertama telah dikembangkan sebelumnya oleh University of Durham tahun 1994 yang lalu,” jelas Buys.

“Kami sepenuhnya sadar, pada awalnya masyarakat mungkin akan sungkan untuk memanfaatkan jasa robot hukum. Namun, robot hukum memiliki kelebihan tersendiri, misalnya mereka tidak pernah tidur, memori mereka tidak terbatas dan kecerdasan mereka juga dapat terus meningkat setiap harinya,”

Sementara itu, ahli robot dari University of Texas mengatakan komputer sebenarnya sudah lama menjadi bagian dari profesi hukum. Namun, selama ini praktis mereka hanya digunakan untuk pekerjaan yang bersifat administratif, seperti urusan finansial, pengolahan kata, dan lain-lain. Seiring dengan berkembang pesatnya teknologi robot, maka penciptaan sistem komputer yang dapat memberikan solusi hukum, lambat-laun dapat terealisir.

Ahli robot lainnya Selmer Bringsjort yang juga memimpin tim pengembangan logika hukum pada robot, mengatakan, “Prediksi kami, masyarakat tidak akan keberatan apabila pengacara-pengacara mereka juga didukung oleh robot selama mereka dapat menghasilkan kualitas kerja yang lebih baik serta dapat menghemat waktu dan biaya. Menurut kami, kalau kasusnya menang atau kesepakatan diperoleh, tentunya akan meminimalisir keluhan. Namun, tentunya, kami sepenuhnya sadar bahwa penggunaan sistem seperti ini akan menjadi de rigeur (tren, red.) di seluruh law firm di negeri ini. Dan seperti halnya teknologi telepon, klien akan sering meminta penggunaan sistem ini.”

Tahun 1990, diadakan sebuah acara penghargaan yang ditujukan bagi perkembangan teknologi robot. Penghargaan ini menyediakan hadiah sebesar AS$100.000 dan medali emas bagi tim yang mampu mengembangkan robot yang memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan kepada manusia.

“Robot-robot ini seperti anak kecil, sekali mereka belajar bahasa vulgar maka akan sulit menghilangkan dari mereka karena sebuah kata akan melekat selamanya,” kata Buys.

Namun begitu, Buys menegaskan bahwa robot tetap tidak akan menggantikan peran staf-staf di kantor hukum. “Mereka hanya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat terkait masalah cyberlaw (hukum telematika, red.) di situs kami, menyediakan materi-materi pelatihan, memberikan pernyataan pers secara online, dan sebagainya.”

“Meskipun tugas mereka pada awalnya nanti akan terbatas dan cenderung terkontrol, kami tetap yakin kalau mereka adalah investasi masa depan yang sangat berharga. Siapa tahu, kami bisa melatih satu robot untuk hakim-hakim agung tahun 2018 nanti,” cetus Buys

Walaupun tiga robot hukum tersebut cukup menarik perhatian selama pertemuan berlangsung, Buys Inc. pada acara tersebut juga berkesempatan untuk memberikan informasi-informasi seputar pelayanan-pelayanan mereka yang sudah terkomputerisasi lainnya.

“Sebagian besar pelayanan-pelayanan hukum yang di tempat lain dikenai biaya, akan disediakan gratis di situs internet. Agar tetap relevan, law firm-law firm harusnya terus mengembangkan pelayanan-pelayanan yang memiliki nilai tambah dan kemudian menyajikannya dimana, kapan, dan bagaimanapun klien mau,” ujar Buys.

Inovasi

Buys Inc. juga memaparkan statistik yang menunjukkan betapa investasi di bidang teknologi mampu memberikan hasil yang konkret. Salah satunya adalah bagaimana penggunaan sebuah teknologi komunikasi melalui internet bernama Skype yang dengan memudahkan dapat menghubungkan kantor di Johannesburg dan Cape Town, mampu menghemat 40 persen biaya telepon dalam dua bulan.

Tidak hanya robot hukum, teknologi komputer di bidang hukum juga berhasil memunculkan inovasi-inovasi lainnya. Salah satunya adalah program komputer yang diberi nama Family Winner yang dikembangkan oleh dosen teknologi informasi dari Victory University Emillia Belluci dan seorang profesor bernama John Zeleznikov. Family Winner dirancang untuk meminimalisir konflik dalam perkara perceraian, dimana masing-masing pihak diminta untuk membuat daftar tuntutan-tuntutan mereka dalam bentuk angka prioritas hingga mencapai total 100.

“Kemudian, setelah itu program akan membagikan semua hal yang dituntut berdasarkan pihak mana yang paling menginginkan,” kata Zeleznikow.

Program lainnya adalah apa yang dinamakan Split Up yang dikembangkan oleh Andrew Stranieri dari University of Ballarat. Program ini dirancang untuk melakukan perhitungan pembagian harta secara akurat dalam proses pengadilan keluarga sehingga potensi konflik yang akan berujung pada tuntutatn hukum lainnya dapat diminimalisir. Dengan menggunakan 200 kasus sebagai rujukan, Split Up mampu menyediakan 94 variabel seperti umur, kondisi kesehatan, lamanya usia perkawinan, latarbelakang pendidikan dan karir, yang dapat dijadikan dasar perhitungan pembagian harta sebagaimana yang biasa digunakan oleh hakim.

Tidak ada komentar: